Dua Berkah dari Realisasi Investasi
01 Mei, 2025
Terdapat dua dampak ikutan yang sangat penting dari informasi realisasi investasi kuartal I-2025 yang baru saja diumumkan.

Keterangan foto: Ilustrasi investasi meningkat
NEXT Indonesia - Terdapat dua dampak ikutan yang sangat penting dari informasi realisasi investasi kuartal I-2025 yang baru saja diumumkan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani. Lebih dari setengah juta orang terserap dalam penanaman modal tersebut serta dominasi pemodal domestik dalam investasi.
MOST POPULAR
“Ini dua hal yang rasanya luput diberikan magintude (nilai informasi) pada pengumuman realisasi investasi tersebut, padahal pencapaiannya sangat penting,” ujar Christiantoko, Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center di Jakarta (1/5/2025).
Untuk penyerapan tenaga kerja misalnya, dalam beberapa bulan ke belakang, masyarakat disuguhi oleh informasi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur. Pada saat bersamaan, dalam tiga bulan pertama di tahun 2025, ternyata ada sekitar 594.104 orang yang terserap lapangan kerja dari penanaman modal baru.
Penyerapan tenaga kerja itu merupakan dampak positif dari realisasi investasi yang disampaikan oleh Menteri Rosan Roeslani. “Kita berharap pencapaian penting ini terus menjadi perhatian pemerintah dalam melakukan monitoring realisasi investasi,” tegasnya.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah telah membentuk “Satgas PHK”. Presiden Prabowo memerintahkan gugus tugas ini agar memberikan perhatian serius terhadap buruh atau tenaga kerja di Indonesia, sebagai wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan.
Christiantoko mengingatkan pentingnya penyerapan tenaga kerja bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2024 misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 54% perekonomian nasional ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Ketika semakin banyak masyarakat bekerja, maka tingkat kesejahteraannya akan terjaga dan memiliki kemampuan konsumsi yang memadai.
Pada akhirnya, di balik angka statistik penyerapan tenaga kerja, ada peluang peningkatan ketahanan ekonomi nasional. “Masyarakat sejahtera dengan bekerja, daya tahan ekonomi dalam negeri akan semakin kuat,” tuturnya.
Gairah Investor Domestik
Berkah lain dari realisasi investasi kuartal pertama tahun ini adalah gairah investasi para pemodal dalam negeri yang dikenal dengan istilah penanaman modal dalam negeri (PMDN). Selama ini, penanam modal asing (PMA) selalu dominan dalam daftar investasi Indonesia. Kontribusinya lebih dari separuh dari realisasi investasi.
Pada tahun 2024 misalnya, kontribusi PMA mencapai 52,5% terhadap total realisasi investasi di Indonesia. Bahkan pada tahun 2022 sekitar 54,2%.
Tapi kali ini, seperti diumumkan oleh Menteri Rosan Roeslani, pada tiga bulan pertama tahun 2025, pertumbuhan PMDN mencapai 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), lebih tinggi dari kinerja PMA yang naik 12,7%.
Dengan pencapaian itu, kontribusi investor domestik menjadi lebih dari separuh atau sekitar 50,5% terhadap total realisasi investasi periode kuartal I-2025. Jika kondisi ini bertahan hingga satu tahun penuh, realisasi investasi berpotensi mencatatkan pencapaian baru yang sangat penting, yakni dominasi investor domestik dalam penanaman modal di Indonesia.
“Tampaknya ada gairah baru bagi pengusaha lokal untuk menanamkan modalnya. Perkembangan ini harus dirawat dengan baik oleh pemerintah, mengingat Presiden Prabowo selalu mendengungkan pentingnya kemandirian ekonomi nasional,” kata Christiantoko.
Tentu saja, urainya, kemandirian tersebut bukan melupakan peran penanam modal asing yang juga sangat penting untuk menambah kapasitas dalam menggerakkan investasi. Namun, lanjutnya, kalau yang dominan PMDN, maka perputaran uangnya juga akan ada di dalam negeri, sehingga ikut memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi nasional.
Apalagi, Christiantoko menegaskan, kontribusi investasi terhadap perekonomian nasional pada tahun 2024 mencapai 29%. “Peluangnya masih terbuka untuk terus ditingkatkan,” katanya.