Research  By Editorial Desk

Potensi Dana Gelap di Transaksi Gas Impor

12 Oktober, 2025

Data perdagangan gas Indonesia 2015–2024 ungkap potensi aliran dana gelap hingga miliaran dolar selisih ekspor-impor dengan Singapura, Jepang, dan AS.

Ilustrasi timbangan - NEXT Indonesia Center

Keterangan foto: Ilustrasi timbangan.

DOWNLOADS


25.10.10.Review. Gas Melon dan Pukulan Ganda Pemerintah.jpeg

Gas Melon dan Pukulan Ganda Pemerintah

Download

Ringkasan
• Ekspor Gas Didominasi Kawasan Asia

Singapura, Jepang, dan Tiongkok menjadi tiga tujuan utama ekspor gas Indonesia, menyumbang hampir 94% dari total ekspor gas nasional dalam satu dekade terakhir.
• AS Jadi Pemasok Utama Impor Gas
Sebagian besar impor gas Indonesia berasal dari Amerika Serikat, diikuti Uni Emirat Arab dan Qatar, dengan total hampir 90% dari seluruh impor gas.
• Indikasi Trade Misinvoicing dan Potensi Dana Gelap
Ketidaksesuaian data ekspor-impor dengan mitra utama menunjukkan potensi manipulasi faktur perdagangan yang bisa menimbulkan aliran dana gelap bernilai miliaran dolar AS.

 

 

NEXT Indonesia Center - Negara mitra mana saja yang mencatatkan nilai ekspor-impor gas tinggi dengan Indonesia? Data TradeMap4 menunjukkan bahwa dalam satu dekade terakhir, gas produksi Indonesia (HS 2711) paling banyak dikirim ke mitra-mitra dagang di kawasan Asia.

4. TradeMap adalah platform online gratis yang menyediakan data statistik perdagangan internasional dari International Trade Centre (ITC) yang dikembangkan oleh UNCTAD dan WTO.

Singapura menjadi tujuan utama gas produksi Indonesia. Ekspor gas ke negeri tetangga itu dalam 10 tahun terakhir mencapai 60,75 juta ton, atau lebih dari 30% dari total volume ekspor gas Indonesia yang tercatat 199,7 juta ton. Menyusul berturut-turut Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan.

Volume ekspor ke lima negara di posisi teratas tersebut mengambil porsi 93,90% dari total ekspor gas Indonesia.

Beralih ke impor. Sumber utama gas yang digunakan di Indonesia adalah Amerika Serikat. Volume impornya Ekspor Gas Bumi [HS 2711] 2015-2024 pada periode 2015-2024 mencapai 20,7 juta ton. Uni Emirat Arab, yang sempat menjadi importir utama gas untuk Indonesia pada periode 2015-2017, ada di posisi kedua dengan total 15,23 juta ton gas sepanjang satu dekade terakhir.

 

Qatar, Arab Saudi, dan Kuwait melengkapi lima besar importir utama gas ke Indonesia. Produk gas dari kelima negara tersebut menguasai 88,34% dari total impor gas Indonesia pada periode tersebut.

Perbedaan antara volume ekspor dan impor mencerminkan struktur industri. Gas alam diekspor sebagai LNG oleh kontraktor seperti BP Tangguh dan Pertamina Hulu Energi, sementara LPG diimpor oleh Pertamina untuk pasar domestik.

Nilai ekspor yang lebih besar daripada impor berarti Indonesia masih mencatat surplus dagang dalam gas alam secara keseluruhan. Tetapi, bila konsumen dan konsumsi LPG bersubsidi terus bertambah sementara harga gas dunia juga melambung, maka subsidi akan menggerus catatan surplus di APBN.

Potensi trade misinvoicing, mencurangi faktur perdagangan, muncul karena perbedaan pencatatan ekspor dan impor antarnegara. Analisis Global Financial Integrity (GIF)5 menunjukkan bahwa komoditas dengan harga tinggi dan perbedaan pajak tinggi, seperti minyak dan gas, rentan terhadap misinvoicing.

5. Sebuah think tank berbasis di Washington DC yang fokus pada illicit financial flow (IFF), korupsi, perdagangan gelap, dan pencucian uang.

Dalam konteks LPG, selisih antara data importir dan data eksportir dapat mengindikasikan praktik penyelundupan atau undervaluation untuk mengurangi bea masuk.

Subsidi besar pada LPG 3 kg juga menciptakan insentif bagi oknum untuk mengalihkan LPG bersubsidi ke sektor industri atau memperdagangkannya secara ilegal.

Menurut GIF, nilai tambahan yang muncul pada proses ekspor-impor berkisar antara 10-20% dari harga komoditas yang diperdagangkan. Lebih dari itu, ada kemungkinan besar telah terjadi trade misinvoicing. Mari kita lihat apakah trade misinvoicing terjadi pada ekspor dan impor gas dengan tiga negara mitra utama:

Ekspor

1. Singapura

Pada ekspor gas Indonesia ke Singapura, data TradeMap menunjukkan ada kecenderungan catatan nilai ekspor di Indonesia lebih besar dibandingkan catatan nilai impor Singapura. Over-invoicing ekspor ini ajaib. Lumrahnya, catatan impor lebih tinggi dari ekspor karena statistik impor biasanya dicatat dengan menambahkan CIF (Cost, Insurance, Freight), yaitu biaya barang + ongkos kirim + asuransi.

Jadi, ada potensi masuknya aliran dana gelap dari Singapura ke Indonesia pada 2015, 2018, dan 2024. Totalnya mencapai US$1,2 miliar sepanjang 10 tahun.

2. Jepang

Berbeda dengan Singapura, pada ekspor gas Indonesia ke Jepang terjadi kecenderungan under-invoicing. Catatan ekspor gas di Indonesia selalu lebih rendah dibandingkan catatan impor Jepang. Ini hal yang wajar karena catatan di negara yang mengimpor sudah semestinya lebih besar dari catatan negara yang mengekspor. Namun apabila melebih batas toleransi 20% seperti perhitungan GFI, berarti ada potensi penghindaran pajak, atau upaya melarikan dana ke luar negeri.

Selisih terbesar terjadi pada tahun 2022. Ketika itu, otoritas Indonesia mencatat ekspor gas ke Jepang bernilai US$1,6 miliar sementara Jepang mencatat ada gas bernilai US$2,6 miliar masuk dari Indonesia. Jadi ada selisih sekitar 58,89%. Hal serupa tampak pada tahun 2016 ketika selisih catatan mencapai 24,38% dan 2023 yang selisihnya mencapai 27,89%.

3. Tiongkok

Sama seperti penjualan gas alam ke Jepang, pada ekspor ke Tiongkok juga cenderung terjadi under-invoicing, tetapi sebagian besar masih dalam batas toleransi 20% yang ditetapkan GIF. Anomali terbesar terjadi pada periode 2022 ketika catatan impor Tiongkok lebih besar 51,53% dari catatan ekspor Indonesia. Hal serupa juga terjadi pada 2019 dan 2021, namun selisihnya masih cukup dekat dengan toleransi GFI yaitu 22,04% pada 2019 dan 25,48% pada 2021.

Impor

1. Amerika Serikat (AS)

Pada impor gas dari AS, catatan impor Indonesia selalu lebih besar dari data ekspor AS. Ini wajar, karena sebagai pengimpor Indonesia mesti menanggung CIF (Cost, Insurance, Freight), yaitu biaya barang + ongkos kirim + asuransi. Namun akan menjadi tidak wajar jika selisih nilainya terlalu besar, yaitu melebihi 20% seperti yang dijadikan standar GFI.

Ketidakwajaran selisih nilai impor Indonesia dan ekspor AS sepanjang satu dekade terjadi pada tahun 2018 ketika catatan impor Indonesia lebih tinggi 47,34% dibandingkan data ekspor AS, atau terjadi over-invoicing impor. Hal serupa dengan selisih lebih tinggi justru terjadi pada dua tahun terakhir, yaitu 57,16% pada 2023 dan 78,10% pada 2024. Total nilai potensi over-invoicing impor pada tiga periode itu mencapai US$1,8 miliar.

Over-invoicing pada impor menandakan ada potensi kaburnya dana gelap dari sistem perbankan Indonesia.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Perlu ada pemeriksaan lebih mendalam terkait data impor gas dari Uni Emirat Arab. Selama 10 tahun otoritas Indonesia selalu mencatatkan nilai impor gas yang besar, tetapi tidak ada angka yang dicatat oleh pihak UEA. Ada kemungkinan otoritas UEA tidak membuka data perdagangan tersebut kepada TradeMap.

3. Qatar

Mirip data perdagangan gas dengan UEA, data perdagangan dengan Qatar yang tercatat pada TradeMap juga terbilang aneh. Grafik di atas menunjukkan otoritas Indonesia konsisten mencatat data impor gas dari Qatar setiap tahunnya, sementara pihak Qatar sering tidak mencatatkan nilai ekspor gas ke Indonesia. Oleh karena itu, perlu riset lebih lanjut untuk mendalami impor gas dari Qatar.

Related Articles

blog image

Pukulan Ganda Gas Melon

Subsidi gas melon dan impor gas alam jadi beban ganda bagi pemerintah. Salah sasaran dan potensi dana siluman menekan APBN puluhan triliun rupiah.

Selengkapnya
blog image

Panasnya Komoditas Gas Indonesia

Polemik subsidi gas melon kian memanas. Dua menteri berseteru soal data, sementara impor naik, subsidi membengkak, dan praktik oplosan kian marak.

Selengkapnya
blog image

Serba Singapura Aliran Minyak Indonesia

Ekspor-impor minyak Indonesia 2015–2024 terpantau rawan manipulasi faktur. Potensi dana gelap tercatat hingga miliaran dolar AS.

Selengkapnya