Update  By Editorial Desk

Pencurian Marak, Polisi Sepi Laporan

27 Juli, 2025

Rendahnya tingkat pelaporan kasus pencurian ke pihak kepolisian menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum masih lemah.

Ilustrasi penjara kosong - Next Indonesia.jpg

Keterangan foto: Ilustrasi penjara kosong.

NEXT Indonesia - Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 menunjukkan tingginya angka pencurian di Indonesia, namun hanya sebagian kecil yang dilaporkan ke polisi.  

Dari total 1.451.193 kasus pencurian yang terjadi, hanya 245.158 kasus yang dilaporkan ke pihak kepolisian. Artinya, lebih dari 1,2 juta kasus pencurian tidak pernah tercatat dalam sistem hukum, atau sekitar 83% kasus pencurian tidak dilaporkan oleh korban kepada aparat.  

Pencurian paling banyak terjadi di wilayah perkotaan, dengan total 916.428 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan pedesaan yang mencatat 534.765 kasus. Namun dari jumlah itu, hanya 180.573 kasus di kota dan 64.585 kasus di desa yang dilaporkan ke polisi. Artinya, sebagian besar pencurian di kedua wilayah tak pernah masuk ke ranah hukum.  

Rendahnya tingkat pelaporan bisa menjadi cerminan bahwa kepercayaan publik terhadap mekanisme hukum masih perlu diperkuat. Hal ini menjadi pengingat bahwa rasa aman tidak hanya bergantung pada keberadaan hukum, tetapi juga oleh keyakinan masyarakat terhadap keadilan yang ditegakkan secara nyata.

Related Articles

blog image

Sejarah Baru Indonesia-Uni Eropa

Presiden Prabowo buka babak baru sejarah dagang RI-Uni Eropa usai 10 tahun mandek. Perjanjian ini buka akses ekspor RI ke 27 negara Uni Eropa.

Selengkapnya
blog image

Ancaman Selat Hormuz untuk Indonesia

Potensi gangguan pada rantai pasok minyak akan mendongkrak harga komoditas tersebut, sehingga memengaruhi beban APBN.

Selengkapnya
blog image

Menggoyang Harga Nikel Dunia

Selain produsen terbesar, Indonesia adalah pemilik cadangan nikel terbanyak di dunia. Cadangan nikel Indonesia mencapai 55 juta ton.

Selengkapnya