Research  By Editorial Desk

Sejarah Baru Indonesia-Uni Eropa

18 Juli, 2025

Presiden Prabowo buka babak baru sejarah dagang RI-Uni Eropa usai 10 tahun mandek. Perjanjian ini buka akses ekspor RI ke 27 negara Uni Eropa.

Ilustrasi tanaman tumbuh dari benih - Next Indonesia

Keterangan foto: Ilustrasi tanaman tumbuh dari benih.

DOWNLOADS


cover next review Sejarah baru Indonesia - Uni Eropa.jpeg

Sejarah Baru Indonesia - Uni Eropa

Download

Ringkasan
• Indonesia dan Uni Eropa resmi menandatangani IEU-CEPA setelah negosiasi 10 tahun

Presiden Prabowo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menandatangani perjanjian IEU-CEPA pada 13 Juli 2025, membuka jalan menuju perdagangan bebas dan kerja sama ekonomi yang lebih erat.
• IEU-CEPA membuka peluang ekspor dan investasi besar bagi Indonesia
Perjanjian ini diproyeksikan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa hingga 50% dan menggandakan nilai perdagangan kedua pihak dari US$30 miliar menjadi US$60 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
• Perjanjian ini penting agar Indonesia tidak tertinggal dari negara ASEAN lain
Dengan Vietnam dan Singapura sudah memiliki FTA dengan Uni Eropa sejak 2019, IEU-CEPA akan membantu Indonesia mengejar ketertinggalan dan memperluas akses pasar ke 27 negara anggota Uni Eropa.

 

 

NEXT Indonesia - Penantian panjang itu segera berakhir. Setelah negosiasi yang alot sejak tahun 2016 dengan 19 putaran perundingan, pemerintah Indonesia dan Uni Eropa (UE) sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Komprehensif Indonesia-Uni Eropa, atau Indonesia European Union - Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025). Kedatangan Prabowo ke markas besar tersebut merupakan bagian dari lawatannya selama 16 hari ke Arab Saudi, Brasil, dan beberapa negara Eropa.

Penandatanganan ini tentu saja menjadi kabar baik di tengah ketidakpastian perekonomian global. Apalagi Presiden Amerika Serikat (AS) menerapkan pajak baru, yakni resiprokal, terhadap barang Indonesia yang masuk ke AS sebesar 19%, dari awalnya 32%. Namun kompensasinya adalah bebas tarif untuk barang asal AS.

Kelahiran tarif resiprokal atau tarif balasan itu setelah Presiden Trump mengultimatum akan menaikkan tarif masuk produk negara-negara rekan dagang yang dianggap melakukan praktik tidak adil sehingga melukai dunia bisnis negara Adi Daya tersebut. Ancaman itu membuat banyak negara, termasuk Indonesia, bergegas mencari rekanan dagang lain agar tidak terlalu bergantung kepada ekspor barang ke AS.

Presiden Prabowo pun tak menunggu waktu lama. Dia bergegas melakukan lawatan ke sejumlah negara untuk menjajaki kerja sama ekonomi, termasuk menindaklanjuti perundingan dagang Indonesia dengan Uni Eropa yang tak kelar selama 10 tahun.

Bagi Presiden Prabowo, Eropa adalah pemimpin dalam sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia memiliki sumber daya yang krusial. Oleh karena itu, kemitraan antara Eropa dan Indonesia penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia.

"Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kami telah mencapai banyak kesepakatan yang saling mengakomodasi kepentingan ekonomi kedua pihak dan bersifat saling menguntungkan," ungkap Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).

Von der Leyen mengungkapkan, masih banyaknya potensi yang belum tergali dalam perdagangan antara kedua wilayah. Indonesia saat ini baru menjadi mitra dagang dan penerima investasi langsung Uni Eropa kelima terbesar di kawasan Asia Tenggara.

”Oleh karena itu, perjanjian ini hadir di waktu yang tepat karena perjanjian baru ini akan membuka pasar-pasar baru,” tutur Ursula von der Leyen. 

Perjanjian ini, lanjutnya, akan menciptakan lebih banyak peluang di industri-industri utama dan bisnis yang bergerak di bidang pertanian, otomotif, dan jasa. “Perjanjian juga akan membantu memperkuat rantai pasokan bahan baku penting yang kita butuhkan untuk mendorong transisi menuju bersih dan digital,” katanya.

Presiden Prabowo menambahkan bahwa perjanjian tersebut merupakan terobosan untuk berkembang menjadi perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement). Menurut dia, banyak kesepakatan tarif yang sudah dicapai dan hampir semua bernilai 0%.

Namun, perlu diperhatikan bahwa kesepakatan ini, walau sudah diparaf masing-masing pemimpin, belum final. Kepastian rinci dari IEU-CEPA baru akan diketahui pada September 2025 dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dengan Maroš Šefčovič, Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi.

Pada publikasi kali ini NEXT Indonesia Center coba melihat bagaimana perjalanan hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa, serta produk-produk unggulan apa saja yang berpotensi meraup keuntungan saat IEU-CEPA resmi bergulir.

Harapan Baru dari Uni Eropa

Kerja sama perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa atau Indonesia European Union - Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) diharapkan membuka pasar baru dan menciptakan lebih banyak peluang bisnis. Potensi penghasilannya juga amat besar mengingat Indonesia didiami oleh lebih dari 280 juta penduduk, sementara populasi total 27 negara anggota Uni Eropa mencapai 730 juta jiwa.

Bagi Indonesia, perjanjian ini menyediakan pasar alternatif di tengah ketidakpastian global. Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi memaparkan, dengan perjanjian baru ini, ekspor Indonesia ke Eropa berpotensi meningkat hingga 50%. Peningkatan ekspor berarti pertumbuhan ekonomi semakin tinggi dan lapangan kerja terbuka lebih lebar.

Untuk Uni Eropa (UE), IEU-CEPA diharapkan dapat memperkuat rantai pasokan bahan baku yang penting bagi industri teknologi bersih dan baja mereka. Selain itu, menjamin pasokan bahan mentah seperti nikel, karet, dan minyak kelapa sawit (CPO), dengan standar keberlanjutan yang disepakati.

Sebenarnya, dalam 10 tahun terakhir Indonesia selalu mengalami surplus perdagangan dengan Uni Eropa. Tahun lalu, Indonesia mengekspor produk senilai US$17,3 miliar, saat nilai impor dari UE mencapai US$12,8 miliar dolar. Artinya, pada 2024 Indonesia mengalami surplus perdagangan hingga US$4,5 miliar, naik dari US$2,5 miliar dari tahun sebelumnya.

Pelonggaran tarif dan kebijakan non-tarif melalui IEU-CEPA, berarti membuka peluang bagi para pengusaha Indonesia untuk memperluas pasar ke 27 negara anggota kawasan Uni Eropa. Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia yang juga CEO Danantara, dikutip Antara, memperkirakan perjanjian ekonomi ini dapat meningkatkan perdagangan kedua pihak dua kali lipat, dari US$30 miliar saat ini menjadi US$60 miliar beberapa tahun ke depan.

Harapan dari Uni Eropa sangat penting. Saat ini, Indonesia masih berada di posisi bawah dalam daftar negara pengekspor komoditas terbesar ke Uni Eropa. Nilai perdagangan Indonesia dan UE pada periode 2020-2024 mencapai US$228 miliar, menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang nomor ke-31 di dunia dan nomor 5 di antara negara- negara ASEAN.

Negara ASEAN seperti Vietnam dan Singapura sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas bea (free trade agreement, FTA) dengan Uni Eropa sejak tahun 2019. Tahun ini, Thailand dan Malaysia tengah mempercepat negosiasi mereka soal FTA dengan Uni Eropa. Oleh karena itu, IEU-CEPA diperlukan agar Indonesia tidak semakin tertinggal dalam hal akses pasar ke Eropa dari negara-negara tetangga.

Para pengusaha lokal yang menyasar Eropa sebagai tujuan ekspor mesti segera memanfaat kesepakatan IEU-CEPA ini dengan baik untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor. Tumbuhnya nilai ekspor akan membantu mewujudkan ambisi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi minimal 8% selambat-lambatnya tahun 2029.

Related Articles

blog image

Ancaman Selat Hormuz untuk Indonesia

Potensi gangguan pada rantai pasok minyak akan mendongkrak harga komoditas tersebut, sehingga memengaruhi beban APBN.

Selengkapnya
blog image

Menggoyang Harga Nikel Dunia

Selain produsen terbesar, Indonesia adalah pemilik cadangan nikel terbanyak di dunia. Cadangan nikel Indonesia mencapai 55 juta ton.

Selengkapnya
blog image

Pekerja di Indonesia Mayoritas Lulusan SD ke Bawah

Tingginya jumlah pekerja berpendidikan rendah menjadi cermin ketimpangan akses pendidikan di Indonesia.

Selengkapnya