Unknown  By Editorial Desk

Ancaman Selat Hormuz untuk Indonesia

13 Juli, 2025

Potensi gangguan pada rantai pasok minyak akan mendongkrak harga komoditas tersebut, sehingga memengaruhi beban APBN.

Ilustrasi Selat Hormuz - Next Indonesia

DOWNLOADS


Cover Next Review Para Sekutu Di Perminyakan.jpg

Para Sekutu di Perminyakan

Download

Ringkasan
• 
Blokade Selat Hormuz ancam pasokan minyak ke Indonesia
Indonesia, sebagai net oil importer sejak 2004, sangat tergantung pada minyak dari Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Konflik di Selat Hormuz dapat mengganggu pasokan dan memicu lonjakan harga minyak.
• Kenaikan harga minyak berisiko membebani APBN
Gangguan pasokan dan kenaikan harga akibat konflik akan menambah beban subsidi energi pemerintah, yang pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp113,7 triliun untuk BBM dan LPG 3 kg.
• Diversifikasi dan swasembada energi jadi prioritas
Indonesia menjajaki impor migas dari Rusia dan mendorong peningkatan produksi dalam negeri serta energi terbarukan untuk mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan.

 

 

NEXT Indonesia - Situasi di Selat Hormuz jelas berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi, sejak tahun 2004 Indonesia telah menjadi net oil importer (pengimpor minyak bersih), yaitu negara yang volume impor minyak buminya lebih besar daripada produksi dalam negeri.

Minyak mentah dari Arab Saudi menempati peringkat kedua dalam daftar impor minyak mentah Indonesia. Nilai impornya US$2,3 miliar pada tahun 2023, hanya kalah oleh impor dari Nigeria yang mencapai US$3,8 miliar pada tahun tersebut. Jadi jelas, jika Iran memblokade Selat Hormuz, pasokan minyak ke Indonesia bakal terganggu.

Potensi gangguan pada rantai pasok minyak akan mendongkrak harga komoditas tersebut, sehingga memengaruhi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan nilai subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp26,7 triliun dan subsidi LPG tabung 3 kilogram Rp87 triliun.

Hingga saat ini, menurut PT Pertamina (Persero) dikutip Kumparan, proses distribusi energi melalui Teluk Persia masih aman. Namun Pertamina juga menyiapkan skenario jalur alternatif untuk pengangkutan minyak seandainya Selat Hormuz dilumpuhkan. Di antara jalur alternatif itu adalah melalui Oman dan India.

Akan tetapi, perubahan jalur akan menambah biaya perjalanan. Selain itu, situasi konflik akan membuat biaya asuransi juga ikut naik. Akibatnya, harga BBM bakal jadi lebih mahal sehingga pengeluaran subsidi pemerintah juga melonjak.

Saat ini ketegangan di Teluk Persia sudah relatif menurun. Iran dan Israel Sepuluh Negara Pemasok Minyak Terbesar ke Indonesia masih bisa menahan diri untuk tidak saling serang lagi. Walau demikian, sejarah menunjukkan situasi di Timur Tengah kerap berbalik arah dalam sekejap. Oleh karena itulah Indonesia mesti selalu siap untuk mengantisipasi segala kemungkinan untuk mengamankan pasokan dan stok minyak bumi.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah diversifikasi pemasok. Saat ini pemerintah tengah menjajaki peluang untuk mengimpor minyak mentah dan gas cair (LNG) dari Rusia. Pembicaraan soal ini telah dimulai sejak Presiden Prabowo Subianto bertemu Vladimir Putin di St Petersburg pada 19 Juni 2025.

”Penjajakan ini (impor migas) sudah kami lakukan. Saya pekan ini rapat dengan tim dari Rusia, dari pengusaha BUMN-nya Rusia akan datang ke Indonesia,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Strategi lain yang bisa diambil adalah mengoptimalkan produksi minyak dan gas dalam negeri, meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah di dalam negeri, serta mempercepat program pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) guna mengurangi ketergantungan kepada sumber energi fosil.

Melaksanakan semua strategi tersebut secara terintegrasi dan konsisten membutuhkan komitmen politik yang kuat, investasi besar, dan kerja sama lintas sektor. Namun, ini adalah jalan yang harus ditempuh Indonesia untuk mencapai swasembada energi, yang ditargetkan Presiden Prabowo dapat tercapai dalam lima tahun mendatang.

Related Articles

blog image

Menggoyang Harga Nikel Dunia

Selain produsen terbesar, Indonesia adalah pemilik cadangan nikel terbanyak di dunia. Cadangan nikel Indonesia mencapai 55 juta ton.

Selengkapnya
blog image

Pekerja di Indonesia Mayoritas Lulusan SD ke Bawah

Tingginya jumlah pekerja berpendidikan rendah menjadi cermin ketimpangan akses pendidikan di Indonesia.

Selengkapnya
blog image

Memperluas Calon Penerima Rumah Bersubsidi

Kekurangan jumlah rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di Indonesia hingga 2024 mencapai 10,9 juta unit.

Selengkapnya