Indonesia Peringkat ke-3 Stunting Terburuk di ASEAN
28 Mei, 2025
Pencapaian target penurunan stunting masih menghadapi tantangan besar, terutama di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap pelayanan dasar.

Keterangan foto: Ilustrasi penggaris patah
NEXT Indonesia – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini berpotensi menurunkan kemampuan kognitif anak, memperburuk status kesehatan dan menghambat produktivitas di masa depan.
MOST POPULAR
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan penanganan stunting sebagai prioritas nasional melalui berbagai program, seperti pemberian makanan tambahan, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta edukasi gizi. Namun, pencapaian target penurunan stunting masih menghadapi tantangan besar, terutama di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap pelayanan dasar.
Menurut data terbaru World Development Indicators yang dirilis oleh Bank Dunia, prevalensi stunting anak usia di bawah lima tahun (balita) di Indonesia tercatat sebesar 22,0%. Angka ini membuat Indonesia menempati peringkat ketiga tertinggi di kawasan ASEAN.
Meskipun masih di bawah Laos (32,8%) dan Filipina (26,7%), namun stunting di Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara tetangga lainnya seperti Kamboja (21,9%), Malaysia (21,2%), Vietnam (18,2%) dan Thailand (12,4%).
Penurunan angka stunting memang krusial, tidak hanya meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang, tetapi juga untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan daya saing bangsa yang lebih kuat di masa depan.