Update  By Editorial Desk

10 Provinsi dengan Jumlah Koperasi Terbanyak di Indonesia

04 Juni, 2025

Tiga provinsi di Pulau Jawa (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat) menguasai lebih dari 50% koperasi di Indonesia dengan total 26.473 unit.

Ilustrasi Koperasi

Keterangan foto: Ilustrasi koperasi.

NEXT Indonesia - Di tengah tantangan ekonomi saat ini, kehadiran koperasi diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.  

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan, lebih dari 50% total koperasi di Indonesia berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Data ini menempatkan Pulau Jawa sebagai episentrum utama gerakan ekonomi kerakyatan.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah koperasi terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 12.358 unit. Jawa Tengah dan Jawa Barat menyusul di posisi dua dan tiga dengan 10.139 dan 3.976 unit koperasi.

Namun, provinsi non-Jawa juga mulai menunjukkan geliat. Bali menempati posisi keempat dengan 2.885 koperasi, membuktikan bahwa koperasi tak hanya bertumpu pada sektor agraris, tetapi juga dapat tumbuh di ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

Beberapa provinsi lain dari kawasan timur dan barat Indonesia juga masuk dalam daftar 10 besar, seperti Nusa Tenggara Timur (1.885 unit), Kalimantan Barat (1.664 unit), serta provinsi-provinsi di Sumatera seperti Sumatera Utara (2.120 unit), Riau (1.190 unit), Sumatera Barat (1.174 unit), dan Sumatera Selatan (1.147 unit).

Secara keseluruhan, jumlah koperasi aktif di Indonesia pada tahun 2024 tercatat mencapai 51.505 unit. Angka ini menunjukkan bahwa koperasi masih menjadi salah satu struktur ekonomi rakyat yang potensial, asalkan dikelola dengan transparan dan profesional.

Related Articles

blog image

Para Sekutu di Perminyakan

Ada hubungan unik antara negara-negara besar perminyakan. Secara politik tampak bermusuhan, namun bukan berarti mereka tak bisa saling berdagang.

Selengkapnya
blog image

Bertopang pada PPh dan PPN

PPh dan PPN jadi penopang penerimaan negara secara keseluruhan. Duo pajak itu berkontribusi lebih dari 80% dari penerimaan perpajakan tiap tahunnya.

Selengkapnya
blog image

Beban Berat Perpajakan

Kinerja penerimaan perpajakan belum maksimal, cenderung menurun setelah tahun 2022. Bahkan di posisi terendah dibandingkan negara-negara ASEAN.

Selengkapnya